OKEBUNG|
Unjuk Rasa penolakan Kenaikan BBM masih kembali berlanjut,massa dari kalangan mahasiswa enggan meninggalkan ruas – ruas jalan seputaran gedung DPRD Kabupaten Bima tepatnya di Jalan Gatot Subroto serta Mapolresta Bima pada Kamis 08 September 2022 .
Dalam kesempatan ini Dandim 1608/Bima Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq,S.Sos menekankan Kepada para personil di jajaran Kodim 1608/Bima yang akan Laksanakan Tugas Pengamanan Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, bahwa selaku prajurit TNI akan tetap mendukung pemerintahan yang saat ini berjalan dan meminta prajurit TNI di jajaran Kodim 1608/Bima tidak bertindak represif saat mengawal dan menjaga aksi demonstrasi mahasiswa.
Lebih lanjut Dandim menghimbau pimpinan tidak ada yang bersenjata dan tidak ada yang gunakan sangkur termasuk perwira tidak ada yang membawa pistol jadi mereka adalah anak-anak kita, adik-adik kita silahkan aspirasi boleh dan bagaimana menenangkan mereka untuk menyampaikan pendapat mereka,
“Kita tetap mengapresiasi aksi damai unjuk rasa mahasiswa. Beri arahan kepada adik-adik Mahasiswa seyogianya tidak melakukan aksi anarkis dengan merusak fasilitas negara dan umum sehingga terpancing aksi kekerasan, terus memantau dan mengawal mereka sehingga tidak mudah terpecah belah oleh adanya oknum-oknum yang memanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu, dan terus menjaga agar aksi adik-adik mahasiswa dilakukan dengan damai dan santun,”Tambah Dandim.
Massa yang merasa tidak puas terus menerus melakukan orasi bahkan terkesan berusaha memancing emosi aparat di lapangan,Situasi memanas di beberapa titik mengakibatkan aparat Gabungan TNI – Polri melakukan beberapa tindakan untuk mengurai massa, ini dilakukan untuk mencegah massa menjadi anarkis dan melakukan pengerusakan fasilitas umum.
Dandim 1608/Bima Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq,S.Sos sudah sedari pagi stand by memimpin unsur BKO pasukan TNI. TNI membantu Polri saat terjadi kendala di lapangan dan Polri membutuhkan bantuan personil maka pasukan BKO TNI maju kedepan melaksanakan negosiasi dengan massa.
Situasi memang memanas ditengah – tengah massa namun kami tetap berusaha untuk bernegosiasi, mendengar dan meredam gejolak emosi jiwa – jiwa muda ini,”lanjut Dandim.
Dandim meyakinkan TNI dan Polri bukan musuh rekan mahasiswa, keberadaan aparat disini untuk mengamankan aksi dari pihak yang ingin memprovokasi, selama ini aksi unjuk rasa berjalan dengan baik jadi jangan sampai ternoda karena ulah oknum yang mengatas namakan mahasiswa.Pelan namun pasti ketegangan massa mahasiswa kemudian mencair.
“Saya bersyukur tidak ada kekerasan pada aksi ini, pembelajaran bagi kita semua bahwa mediasi atau komunikasi akan mencairkan suasana, terimakasih kepada masyarakat dan kalangan mahasiswa yang masih mendengar dan mau berkomunikasi dengan kami aparat TNI – Polri sehingga situasi kembali kondusif,
”tutup Dandim.(HR)