Manokwari. kasuari18-tniad.mil.id – Dalam momen yang sarat makna dan semangat kebersamaan, apel Komandan Satuan (Dansat) Kodam XVIII/Kasuari Tahun Anggaran 2025 tak hanya menjadi ajang pembinaan kepemimpinan militer, tetapi juga panggung nyata sinergi antar komponen Bangsa. Kehadiran dua tokoh penting, Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., dan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos., menjadi sorotan utama dalam apel yang digelar di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Manokwari, pada Rabu (25/6/2025).
Wawasan dari dua pemimpin daerah, menyentuh dimensi strategi bahwa Gubernur Papua Barat dan Gubernur Papua Barat Daya juga diberikan kesempatan istimewa untuk menyampaikan pembekalan langsung kepada para Dansat yang hadir. Materi pembekalan yang mereka sampaikan diharapkan mampu memperkaya wawasan dan memperluas perspektif kepemimpinan para peserta apel.
Keduanya membawakan topik penting yang sangat relevan dengan tugas dan tanggung jawab para komandan satuan di lapangan, antara lain pandangan strategis mengenai dinamika wilayah, pentingnya sinergi lintas sektor, serta tantangan dan peluang dalam pembangunan daerah yang membutuhkan keterlibatan aktif TNI sebagai bagian dari solusi.
Lewat pembekalan ini, baik Gubernur Papua Barat maupun Gubernur Papua Barat Daya menyampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi mendalam kepada TNI, khususnya Kodam XVIII/Kasuari, atas kolaborasi dan dukungan yang telah terjalin selama ini. Kolaborasi tersebut dinilai telah berkontribusi langsung terhadap percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kedua Provinsi.
Apel Dansat 2025 yang mengangkat tema “Meningkatkan Kemampuan Dansat Guna Mewujudkan Prajurit dan Satuan Kodam XVIII/Kasuari yang Profesional, Modern dan Adaptif” menjadi ruang refleksi dan proyeksi bagi para Dansat di seluruh jajaran. Kegiatan ini juga membahas pentingnya integrasi antara TNI, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan global maupun dinamika lokal.
Lewat kesempatan ini, Pangdam, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, S.Hub.Int., M.H.I., menekankan bahwa di era yang penuh dinamika seperti saat ini, seorang Dansat dituntut untuk tidak hanya tangguh dalam aspek taktik dan teknik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi, cerdas untuk mengambil keputusan, dan bijak dalam membina prajurit.
“Kemampuan ini harus terus diasah melalui pembinaan yang terukur, latihan yang realistis, serta pendekatan kepemimpinan yang humanis namun tegas. Salah satu atensi penting dari pimpinan saat ini adalah tentang kualitas dan kemampuan fisik prajurit, antara lain kemampuan lari 3.200 Meter, renang, menembak, serta kemampuan bela diri taktis khususnya para Dansat dan calon yang nantinya akan menjadi Dansat pula.,” ucapnya.
Menurutnya, seorang Dansat harus mampu menjadi contoh, bukan hanya dalam ucapan, tetapi dalam tindakan dan kemampuan tempur yang sesungguhnya.
“Bila Dansatnya lemah secara fisik dan tidak teruji secara teknis, bagaimana mungkin prajuritnya dapat dibina menjadi kuat. Untuk itu, saya tegaskan kepada seluruh peserta apel Dansat jadikan kemampuan fisik sebagai budaya satuan. Latih dan pacu diri sendiri, lalu tularkan semangat itu ke prajurit di bawah binaan kalian,” kata Pangdam.
Tak hanya itu, apel Dansat kali ini juga menghadirkan sesi paparan yang disampaikan mulai dari Irdam hingga para Asisten Kasdam XVIII/Kasuari, yang membahas aspek operasional, pembinaan personel, logistik, intelijen, dan teritorial secara mendalam, guna membekali para Dansat dengan strategi dan pendekatan kepemimpinan yang terintegrasi dan aplikatif.
Menariknya, pada hari pertama kegiatan apel Dansat ini juga diwarnai dengan pelaksanaan ketangkasan renang militer 50 meter, yang menjadi bagian dari penilaian kemampuan fisik dasar para peserta.
Selain pejabat utama Kodam dan para Dansat jajaran, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah, antara lain Bupati Teluk Bintuni dan Sekretaris Daerah Kabupaten Tambrauw, yang menunjukkan bahwa apel Dansat 2025 menjadi ruang strategis dalam memperkuat komunikasi dan koordinasi lintas sektoral.
(Pendam XVIII/Ksr)