Tigalingga, Dairi – Babinsa Koramil 04/Tigalingga Kodim 0206/Dairi, Serma Imanuel Ginting dan Serda Hairil Amri, aktif berperan dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam proyek pembangunan jalan perladangan di Dusun Matanari, Desa Ujung Teran, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi. Musyawarah yang digelar pada Rabu, 9 Oktober 2024, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Camat Tigalingga, Kepala Desa Ujung Teran, dan perwakilan warga setempat.
Permasalahan utama yang muncul dalam proyek ini adalah perbedaan pendapat mengenai titik nol awal pembangunan jalan. Hal ini mengakibatkan perbedaan panjang jalan yang signifikan antara hasil pengukuran dari dua titik nol yang berbeda. Untuk mencari solusi terbaik, dilakukanlah cek fisik lapangan dan pengukuran ulang yang disaksikan langsung oleh para pemilik lahan yang terdampak proyek.
Hasil pengukuran ulang menunjukkan adanya perbedaan panjang jalan yang cukup signifikan antara kedua titik nol tersebut. Atas dasar hasil tersebut, Camat Tigalingga mengusulkan agar perhitungan volume jalan dilakukan berdasarkan sistem kubikasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan jalan dapat diselesaikan sesuai dengan pagu anggaran yang telah disetujui.
Berkat peran aktif Babinsa Koramil 04/Tigalingga dalam memfasilitasi musyawarah, permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Pihak-pihak terkait sepakat untuk menunggu hasil perhitungan kubikasi yang akan dilakukan oleh tenaga ahli pendamping desa.
Hasil perhitungan ini nantinya akan menjadi dasar untuk menentukan sejauh mana pembangunan jalan dapat dilanjutkan.
Danramil 04/Tigalingga, yang diwakili oleh Babinsa Serma Imanuel Ginting, menyampaikan komitmennya untuk mendukung pembangunan di Desa Ujung Teran.
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kekeluargaan dan menghindari tindakan yang dapat memperkeruh suasana.
Musyawarah yang digelar di Desa Ujung Teran menunjukkan pentingnya peran Babinsa dalam menjaga kondusifitas wilayah. Dengan melibatkan semua pihak terkait, permasalahan yang muncul dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat. Diharapkan dengan adanya solusi yang telah disepakati, proyek pembangunan jalan di Dusun Matanari dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. (Prajurit Pena)
