Kecamatan Tambelan – Antisipasi dan cegah prilaku menyimpang serta dampak negatif internet, medsos, dan game online, personel Koramil 07/Tambelan gelar razia kafe dan tempat-tempat yang menyediakan fasilitas Wi-Fi. Razia diikuti oleh empat orang Babinsa Koramil 07/Tambelan dipimpin Peltu M. Hasanuddin.
Mencermati perkembangan situasi keamanan nasional terakhir, yang digegerkan dengan adanya kejadian peledakan di Masjid Sekolah yang berada di lingkungan TNI AL di Jakarta oleh pelaku yang masih duduk di bangku SMA, tentu menimbulkan keprihatinan dan luka mendalam bagi rakyat Indonesia, dimana diketahui bahwa ternyata kejadian tersebut dilatarbelakangi oleh prilaku menyimpang murid yang telah dipengaruhi oleh konten konten ataupun situs-situs negatif yang disajikan melalui jejaring sosmed berbasis internet.
Dampak dari jaringan internet, sosmed, maupun game ini sangat buruk sekali bagi anak-anak zaman sekarang yang dapat dibilang sangat ketergantungan dan kecanduan gadget/HP, game online, dan sosmed, sehingga dengan mudah merubah pola fikir dan psikologis anak zaman sekarang yang seharusnya kekanak-kanakan menjadi lebih cepat dewasa hingga menjadi pelaku kejahatan potensial.
“Sebagai warga Kecamatan Tambelan, kami sangat mendukung langkah tegas Koramil 07/Tambelan dalam menggelar razia di kafe-kafe yang menyediakan fasilitas Wi-Fi. Kegiatan ini sangat penting untuk mengantisipasi dampak negatif dari penggunaan internet, media sosial, dan game online yang bisa mempengaruhi prilaku anak-anak dan remaja di lingkungan kita,” terang Hariyadi warga Desa Kampung Hilir.
Kami prihatin atas kejadian-kejadian yang muncul akibat pengaruh konten negatif di dunia maya, yang dapat mengubah pola pikir generasi muda menjadi menyimpang dan bahkan berpotensi melakukan tindakan kriminal. Dengan razia ini, diharapkan dapat mengurangi akses anak-anak terhadap konten berbahaya serta membantu memupuk lingkungan yang lebih aman dan sehat untuk mereka.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan melibatkan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat agar anak-anak dan remaja kita dapat terlindungi dari pengaruh buruk teknologi dan internet yang tidak terkontrol,” tutup Hariyadi










