Dandim 0806/Trenggalek Menyatu dengan Petani: Tanam Padi Metode TOT di Kampak

Kodam V BRW1219 Dilihat

Trenggalek – Komitmen TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional terus ditunjukkan di berbagai daerah. Di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Isnanto Roy Saputra, S.H., M.Sis., turun langsung ke sawah bersama Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Imam Nurhadi, S.P., M.Agr., untuk melaksanakan penanaman padi menggunakan metode Tanpa Olah Tanah (TOT), Rabu (6/8/2025).

Kegiatan yang digelar di lahan pertanian milik Gapoktan Sri Makmur, Desa Sugihan, Kecamatan Kampak ini menjadi bukti nyata sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam mendorong ketahanan pangan berbasis teknologi dan partisipasi masyarakat.

“TOT ini memudahkan petani menanam padi tanpa harus membajak lahan terlebih dahulu. Biayanya lebih murah, prosesnya lebih cepat, dan cocok dengan kebutuhan petani saat ini,” ujar Letkol Roy sapaan akrab Dandim 0806/Trenggalek.

Metode Tanpa Olah Tanah (TOT) dikenal sebagai teknik pertanian ramah lingkungan yang mengurangi gangguan tanah, mempertahankan kelembapan, serta meningkatkan kesuburan secara alami. Di tengah tekanan biaya produksi yang tinggi dan dampak perubahan iklim, metode ini dinilai relevan dan strategis.

Lebih dari itu, Letkol Roy menyebut bahwa penerapan TOT bukan sekadar solusi teknis, tetapi juga bagian dari pendekatan inklusif dalam pembangunan desa. “TOT ini membuka ruang bagi perempuan petani dan kelompok rentan lainnya untuk berperan aktif dalam pertanian. Ini bukan hanya tentang produksi, tapi juga pemberdayaan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek Imam Nurhadi mengapresiasi dukungan penuh dari jajaran Kodim 0806. Ia menyebut peran TNI sangat vital sebagai penggerak di lapangan. “Kolaborasi ini menciptakan semangat baru. TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi desa,” ujar Imam.

Letkol Roy menambahkan bahwa keberhasilan ketahanan pangan nasional hanya bisa dicapai jika ada keterlibatan semua pihak, mulai dari pusat hingga desa. Ia menegaskan, satuan teritorial TNI seperti Kodim dan Babinsa akan terus menjadi motor penggerak di wilayah.

“Kami tidak bisa berdiri sendiri. Diperlukan sinergi lintas sektor, dari petani, perangkat desa, hingga dinas terkait. Ini bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat,” imbuhnya.

Apa yang dilakukan Kodim 0806/Trenggalek mencerminkan paradigma baru dalam peran TNI. Tidak hanya menjaga pertahanan teritorial, TNI juga aktif mengawal program-program strategis pemerintah seperti ketahanan pangan.

Dengan semangat gotong royong, kegiatan penanaman padi menggunakan metode TOT menjadi momentum penting untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional.

“Bagi kami, menjaga sawah adalah bagian dari menjaga tanah air. Ketahanan pangan adalah ketahanan nasional,” pungkas Letkol Roy sambil menggenggam segenggam benih padi, siap ditebar di lahan perjuangan baru: sawah petani Indonesia.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan