OKEBUNG | Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono dikukuhkan sebagai bapak Asuh Anak Stunting Provinsi DIY. Pengukihan ini dipimpin langsung oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dr Hasto Wardoyo di Kasultanan Ballroom, Hotel Royal Ambarukmo, Jalan Laksda Adisucipto, Caturtunggal, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu, (4/9/2022).
Pengukuhan bapak Asuh Anak Stunting Provinsi DIY ini merupakan kerjasama Korem 072/Pamungkas dengan BKKBN DIY. Kerja sama ini didukung oleh Pemerintah Daerah Kabuparen Sleman yang diselenggarkan oleh Kodim 0732/Sleman.
Tema “Malam Peduli Stunting Untuk Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sleman Provinsi DIY”.
Pengukuhan bapak Asuh Anak Stunting Provinsi DIY ditandai dengan menyematkan selendang Duta Bapak Asuh Anak Stunting Provinsi DIY kepada Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono oleh Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo. Dilanjutkan penyematan Pin Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting tahun 2022 kepada Bupati Sleman, Wakil Bupati Sleman, Sekda Kabupaten Sleman dan para Dandim jajaran Korem 072/Pamungkas wilayah DIY.
Danrem 072/Pamungkas mengucapkan terimakasih kepada Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan untuk menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting di DIY.
Dikatakan Danrem, Korem 072/Pamungkas dan jajarannya siap membantu untuk mensukseskan program pemerintah pusat maupun daerah guna menurunkan angka Anak Stunting di DIY.
“Saya mengajak kepada seluruh Komandan Satuan jajaran Korem 072/Pamungkas dan seluruh elemen masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berkomitmen, peduli dan membantu percepatan penurunan stunting, semoga dengan adanya program bapak Asuh Anak Stunting ini bisa menurunkan angka stunting menjadi 0% (New zero stunting) pada tahun 2024 di wilayah Provinsi DIY,” imbuh Danrem 072/Pamungkas.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo mengatakan bahwa percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu agenda prioritas nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif.
Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 37,8 persen (2013) menjadi 24,4 persen (2021).
“Angka prevalensi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini berada diangka 17.3 persen dan merupakan terendah ketiga secara nasional setelah Bali (10.9 persen) dan DKI Jakarta (16.8 persen), sedangkan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman berada diangka 16 persen,” katanya.
Lebih lanjut Kepala BKKBN RI menambahkan sejalan dengan pedoman asuhan gizi anak stunting, setiap anak yang berdampak stunting nantinya akan mendapatkan makanan olahan berprotein tinggi (protein hewani) setiap hari selama 6 bulan berturut-turut untuk memperbaiki status gizinya sehingga resiko stunting bisa dieliminasi secepatnya.
“Nantinya, mekanisme pemberian bantuan ini akan dilaksanakan oleh para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) disetiap Kabupaten,” jelas Kepala BKKBN yang juga mantan Bupati Kulon Progo ini.
Pejabat yang turut hadiri yakni Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Heri Dwi Subagyo, Bupati Sleman, Wakil Bupati Sleman, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, para Dandim jajaran Korem 072/Pamungkas wilayah DIY, Forkompimda Kabupaten Sleman, segenap elemen masyarakat peduli stunting dan para pengusaha di wilayah Kabupaten Sleman. (Muis)
Editor : Muhammad
Sumber : Penrem 072PMK