Danrem 091: Hari Santri Menjaga Kondusivitas Wilayah Serta Memperkuat Ketahanan Nasional

Kodam VI MLW1,660 views

SAMARINDA – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025, Danrem 091/ASN diwakili Pasi Bhakti TNI Siter, Kapten Cba Yudhar Zainudin. turut menghadiri Apel Akbar Hari Santri Nasional yang digelar di di ponpes Nabil Husen Jl. Rapak Indah, Kel. Loa Bakung, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung khidmat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025 dan diikuti oleh ratusan santri, Pengurus NU , tokoh ulama, serta Forkopimda.

Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, peringatan Hari Santri Nasional tahun ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan, nasionalisme, dan peran santri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul S.I.P M.Si menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para santri dan ulama yang terus berkontribusi dalam menjaga moralitas, persatuan, dan kemajuan bangsa.

Santri memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Semangat juang, keikhlasan, dan kecintaan mereka terhadap tanah air harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda,” ujar.

Danrem menambahkan bahwa sinergi antara TNI, pemerintah provinsi, dan para santri menjadi modal penting dalam menjaga kondusivitas wilayah serta memperkuat ketahanan nasional

Wakil Gubernur Kaltim)Seno Aji bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda, membacakan sambutan resmi Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.

Peringatan Hari Santri tahun ini menjadi momentum ke-15 sejak pertama kali ditetapkan pada 2010. Tanggal 22 Oktober dipilih untuk mengenang resolusi jihad yang dicetuskan Kiai Hasyim Asy’arie sebagai tonggak perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Penetapan 22 Oktober berdasarkan tercetusnya revolusi jihad demi mempertahankan kemerdekaan. Anak-anak bangsa, baik laki-laki maupun perempuan, ikut melakukan perlawanan,” ujar Seno dalam sambutannya.

Ia menegaskan, peran santri sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berkat semangat jihad dan pengorbanan para santri serta ulama, bangsa ini dapat meraih kemerdekaan dari penjajah. Karena itu, pemerintah terus memberikan perhatian lebih terhadap pesantren melalui berbagai program, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Lebih lanjut, Seno menekankan bahwa peringatan Hari Santri juga harus dimaknai sebagai momentum transformasi menuju kemajuan. Santri masa kini dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

“Hari Santri harus menjadi pengingat bahwa santri wajib menguasai teknologi dan bahasa dunia. Dunia digital bisa menjadi ladang dakwah baru,” pungkasnya.

(Penrem091)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan