PALEMBANG – Dalam upaya memperkuat wawasan kebangsaan dan menekan potensi penyebaran paham radikalisme di masyarakat, digelar kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Pencegahan Radikalisme serta Ekstremisme terhadap mantan narapidana terorisme (napiter) dan masyarakat Kota Palembang, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan Sosialisasi ini berlangsung di Grand Ballroom Hotel Aston Palembang dan diikuti oleh peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Kodim 0418/Palembang
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat penting dan narasumber, di antaranya
Kol. CPL. Gusra Muttaqin, M.I.Kom – Koorwil Palembang BINDA Sumsel (Narasumber)
Ichsanul Akmal, S.Sos., M.Si – Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palembang
Prof. Dr. H. M. Alfajri Zabidi, M.M., M.Pd.I – Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumsel
Letkol Inf Dery Septriandi, S.T., M.M., M.Han – Kasdim 0418/Palembang (Narasumber)
Ustadz Abdurrahman Thaib Mantan Napiter (Narasumber)
Kombes Pol I.G.A. Dwi Perbaya, S.I.K., M.Si – Kasatgaswil Densus 88 AT Polri Sumsel (Narasumber)
Rudi Indawan, S.H., M.Kn – Kepala Badan Kesbangpol Kota Palembang
H. Aprizal Hasyim, S.Sos., M.M. – Sekda Kota Palembang
Acara diawali dengan registrasi peserta, pemutaran video “Salam Pancasila”, dan pengenalan materi sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).
Dalam arahannya, Kasdim 0418/Palembang Letkol Inf Dery menegaskan bahwa Pancasila merupakan pondasi ideologis bangsa yang tidak boleh diganggu oleh paham ekstrem dan radikal.
> “Radikalisme dan ekstremisme bukan hanya ancaman terhadap keamanan, tetapi juga terhadap keutuhan bangsa. Karena itu, TNI bersama seluruh komponen masyarakat harus bersatu menjaga nilai-nilai Pancasila agar tetap menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga nilai toleransi dan kebangsaan.
> “Anak muda harus menjadi benteng pertama melawan penyebaran paham yang ingin memecah belah bangsa. Pemahaman terhadap Pancasila harus terus ditanamkan melalui pendidikan, keteladanan, dan tindakan nyata di masyarakat,” lanjutnya.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil dalam memperkuat ketahanan ideologi serta mencegah berkembangnya paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.




















