BANDUNG|
Markas Komando Pasukan Gerak Cepat (Mako Pasgat) TNI AU melaksanakan penerjunan penyegaran dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan dan kemampuan operasional prajuritnya. Kegiatan tersebut berlangsung di area Lanud Sulaiman, Margahayu , Bandung. Rabu, (19/02/2025).
Penerjunan penyegaran ini merupakan bagian dari program tahunan Staf Ops Kopasgat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta kesiapan prajurit dalam melaksanakan operasi tempur, baik dalam kondisi darurat maupun pada misi-misi khusus yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan tinggi.
Pentingnya dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kualitas dan kesigapan prajurit Kopasgat, mengingat tantangan yang semakin kompleks di lapangan. Penerjunan penyegaran ini tidak hanya sekedar latihan fisik, tetapi juga untuk meningkatkan kekuatan mental dan kepercayaan diri prajurit, dalam setiap melaksanakan tugas.
Pada penerjunan statik, para prajurit Kopasgat diterjunkan dari ketinggian 1500 feet. Hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi mereka, dan untuk menambah jam terbang/pengalaman, mengingat kegiatan ini adalah penerjunan penyegaran yang dilaksanakan setahun sekali. Sebelum penerjunan, para peterjun melaksanakan Penjapara yaitu, latihan tahapan prosedur penerjunan berupa teori dan fisik di darat.
Disamping itu, dari Kalaiklambangja (Kepala Kelaikan Keselamatan terbang dan kerja) Mako Kopasgat Kolonel Pas Anang Baskoro, memberikan petunjuk dan arahan tentang prosedur tahapan yang harus diperhatikan dan dilaksanakan bagi seluruh peterjun berkaitan dengan keamanan serta keselamatan penerjunan.
Pengecekan berulang juga dilaksanakan, mulai dari kondisi peterjun dan seluruh perlengkapan terjun untuk mengetahui semuanya benar-benar siap. “Prosedur ini harus dilaksanakan dengan benar dan pengaturan yang ketat, dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan yang dapat menyebabkan insiden maupun aksiden. Kita juga berharap kegiatan penerjunan hari ini dapat berjalan dengan lancar, aman selamat dan sukses”, jelas Kolonel Pas Anang Baskoro.
Bagi peterjun statik, dengan terjun dari ketinggian 1500 feet yang termasuk dalam kategori terjun level menengah, aksi ini tetap memerlukan keahlian dan persiapan yang matang. Dikarenakan dengan jarak terjun yang relatif rendah, kecepatan dan ketepatan mendarat sangat menentukan posisi pendaratan yang aman dan selamat sesuai prosedur.
Selain penerjunan statik, dilaksanakan pula penerjunan bebas atau free fall. Penerjunan free faal ini dari jarak ketinggian 8000 feet.
Terjun freefall ini melibatkan sejumlah Perwira, Bintara dan Tamtama Kopasgat yang memiliki pengalaman dalam berbagai jenis operasi militer. Dalam penerjunan tersebut, para peterjun melakukan terjun dari ketinggian sekitar 8000 feet. Untuk terjun freefall, parasut yang digunakan berbeda dengan parasut statik, yang terbuka otomatis.
Parasut freefall ini tidak terbuka secara otomatis, melainkan dibuka secara manual. Yaitu dibuka sendiri parasutnya oleh peterjun pada ketinggian yang telah ditentukan.
“Kegiatan terjun penyegaran ini merupakan bagian dari upaya Kopasgat untuk meningkatkan kesiapan prajurit baik Perwira, Bintara dan Tamtama dalam menghadapi tantangan operasi militer yang lebih kompleks.
Dan Freefall adalah salah satu kemampuan yang sangat penting bagi Prajurit Kopasgat untuk melakukan infiltrasi secara cepat dan efektif di medan yang sulit”, ungkap Kolonel Pas Roni Wijaya, Sahli bidang Sibernika Kopasgat, peserta terjun Freefall.
Diharapkan dengan adanya penerjunan penyegaran ini, kemampuan para prajurit Kopasgat semakin terasah untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Dengan semangat yang tinggi dan disiplin yang kuat, prajurit Kopasgat siap melaksanakan tugas yang lebih berat dan menantang demi menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia.
Hadir dan menyaksikan kegiatan tersebut Para Asisten Kopasgat dan Para Kabalak Kopasgat.
Sumber : penkopasgat