OKEBUNG | Meski keberagaman telah menjadi simbol kemajemukan serta semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, namun keberagaman juga rawan memicu terjadinya konflik.
Dilihat dari penyebabnya, pada umumnya pemicu terjadinya konflik di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga masalah utama.
“Secara garis besar pemicu terjadinya konflik ada tiga yaitu perbedaan pendirian dan keyakinan, perbedaan kebudayaan, dan perbedaan kepentingan,” kata Pasi Wanwil Korem 081/DSJ Mayor Arm TM Hartoyo saat memberikan ceramah kepada pelajar dan tenaga pendidik di Bakorwil I Madiun, Jalan Pahlawan Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (21/12/2022).
Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa, Indonesia juga memiliki tiga kekuatan ampuh yang mampu mengatasi masalah perbedaan yakni Pancasila sebagai ideologi negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa.
Dalam penanganan konflik pun dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.
”Ada tiga upaya untuk mengatasi konflik dalam keberagaman Indonesia yaitu dengan preventif, represif dan kuratif. Tetapi yang lebih diutamakan penanganan secara preventif,” bebernya.
Pasi Wanwil menilai, upaya preventif yang dilakukan dengan melakukan antisipasi akan lebih mampu mencegah dan meminimalisir dampak konflik yang akan terjadi.
Sedangkan tujuan dari upaya pencegahan terjadinya konflik, menurut Pamen TNI AD itu adalah untuk memberikan rasa aman, nyaman dan ketenteraman bagi masyarakat, serta menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia. (Muz)
Sumber : Pentem 081/Dsj