Oleh : Ryan Noer Sinaga
Demi ibu pertiwi engkau korbankan waktumu,demi bangsa,engkau rela pertaruhkan nyawamu. Meskipun maut menghadang di depan mata, engkau katakan itu hanya hiburan,hari libur dan lebaran Idul Fitri engkau tetap bekerja Itulah prajurit TNI .Kapanpun selalu siap ditugaskan demi mengawal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kalau sudah panggilan tugas negara ,merah putih memanggil,TNI langsung bergerak cepat meninggalkan semua kesibukannya.Seperti di hari lebaran Idul Fitri prajurit TNI dari tiga matra menerima panggilan tugas negara untuk Misi Kemanusian ke Myanmar dan Thailand.Kalau sudah panggilan tugas semua ditinggalkan. Itulah wujud pengabdian tanpa batas Prajurit TNI.
Buktinya dalam suasana Hari Raya Idul Fitri yang masih dipenuhi semangat silaturahmi sesama keluarga dan kerabat.Prajurit TNI dari tiga matra TNI Angkatan Darat (AD),Angkatan Laut (AL) dam Angkatan Udara (AU),Senin (31/03/2025) berangkat ke Myanmar untuk melaksanakan Misi Kemanusiaan sebagai wujud kepedulian dan solidaritas dengan negara tetangga yang sedang tertimpa musibah gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil) terjadi di Myanmar pada Jumat (28/4/2025) sekitar pukul 13:00 waktu setempat dan Thailand.
Sebagaimana diketahui bahwa Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengamanatkan bahwa TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan dengan tugas pokok pertama menegakkan kedaulatan negara, kedua mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Ketiga melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tugas pokok tersebut dilakukan melalui Operasi Militer Untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Mengacu dengan undang-undang tersebut prajurit TNI diberangkatkan untuk membantu negara yang tertimpa musibah bencana alam.Setiap langkah prajurit TNI adalah bakti untuk negeri.Setiap pengorbanannya adalah amanah.Karena prajurit TNI percaya, kekuatan terbesar bangsa ini adalah rakyatnya. TNI adalah rakyat harus peduli dengan rakyat
Itulah perjuangan prajurit TNI dalam membantu sesama melalui Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Saat ini prajurit TNI dari tiga matra TNI AD,AL dan AU menyilangkan senjatanya diganti dengan perkakas bangunan dam skill masing-masing.Mereka rela meninggalkan keluarga demi membantu tugas kemanusian ke negara asing.
Meskipun di tengah suasana Idul Fitri 1 Syawal 1446 H/2025 M, di mana umat Islam merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, prajurit TNI, tetap mengemban tugas mulia demi kemanusiaan. Sebagai bentuk respons cepat terhadap perintah Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto,Panglima TNI bersama Kepala Staf Jajaran langsung menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo untuk Misi Kemanusian membantu korban terdampak gempa bumi di Myanmar dan Thailand.
Itulah prajurit terlatih perang ,terlatih membunuh yang multi talenta. OMSP yang dilaksanakan prajurit yang taat Sapta Marga ,Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI tersebut bukan hanya sekedar omong kosong gagah-gagahan saja.Terbukti sudah ,apa yang dihasilkan dari OMSP selama ini bukanlah hanya sekedar kata-kata.
Kita ketahui prajurit TNI bekerja tanpa mengenal lelah demi rakyat.Pengabdian tanpa batas sebutan bagi prajurit TNI pantas disandangnya.Bencana datang tengah malam meskipun hari libur, prajurit langsung turun tangan membantu mengevakuasi warga terdamfak bencana alam seperti banjir,gempa bumi,erupsi gunung berapi dan lainnya.
Di setiap jengkal tanah ibu pertiwi, ada kisah pengabdian sang prajurit ,di setiap senyum rakyat,ada janji kesetiaan prajurit untuk rakyat.Kami,Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan kembali kepada rakyat. Prajurit bukan hanya penjaga kedaulatan,prajurit juga selalu ada untuk rakyat.Prajurit adalah sahabat di saat rakyat sulit,pengayom di kala bencana datang dan membantu mewujudkan pembangunan.
TNI bersama dengan instansi terkait mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU yang membawa personel dan bantuan logistik,dan Kapal Perang milik TNI AL.Dalam operasi Misi Kemanusian ini dikerahkan KRI dr. Rajiman, kapal bantu rumah sakit milik TNI AL,yang akan menjadi bagian penting dalam operasi ini. Kapal ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis, termasuk ruang operasi dan tenaga medis spesialis ortopedi.
Dalam misi solidaritas ini prajurit TNI akan bekerja bahu membahu memberikan layanan kesehatan terbaik bagi para korban gempa di Myanmar dan Thailand.
Disini pemerintah Republik Indonesia mengirimkan Tim Aju Bantuan Indonesia yang diberangkatkan berjumlah 39 orang, terdiri dari personel TNI, BNPB, Kementerian Luar Negeri, Basarnas, Baznas, dan Kementerian Kesehatan.
Bersama dengan tim aju ini diberangkatkan juga unsur pengamanan yang terdiri dari personel TNI serta kru pesawat yang dipimpin oleh Mission Commander Kolonel Pnb Beni Aprianto.
Tim aju ini diberangkatkan menggunakan Pesawat Hercules C-130J-30 Super Hercules A-1342 yang memiliki kapasitas muatan logistik dan alat kelengkapan sebanyak 12 hingga 15 ton. Bantuan logistik yang dikirim meliputi 20 unit tenda serba guna, selimut, sarung, dan makanan siap saji dari Kementerian Pertahanan RI, bantuan logistik tambahan dari BNPB, serta satu unit truk dari Basarnas untuk operasional di lokasi.
Sebelum keberangkatan, atas perintah Panglima TNI telah melakukan pemeriksaan kesiapan pasukan dan alutsista pada pukul 14.00 WIB oleh Asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen TNI Gabriel Lema.
Pesawat diberangkatkan pada Senin, 31 Maret 2025 pukul 15.30 WIB dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan rute Halim Perdanakusuma Banda Aceh (RON) Naypyidaw, Myanmar. Setelah mengantar bantuan, pesawat Hercules akan langsung kembali ke Indonesia pada Selasa, 1 April 2025 dengan rute Naypyidaw Banda Aceh (RON) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pengiriman bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mendukung kemanusiaan dan membantu masyarakat yang terdampak di Myanmar dan akan dilakukan dalam beberapa tahap pemberangkatan. Untuk misi kemanusiaan ke Myanmar ini, Panglima TNI menunjuk Komandan Brigif 17/1/Kostrad sebagai Komandan Satgas Bantuan Kemanusian.
TNI bersama dengan berbagai instansi terkait terus berupaya untuk memberikan respons cepat terhadap krisis kemanusiaan di kawasan.
Semangat Idul Fitri yang masih terasa menambah makna keberangkatan mereka, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keikhlasan dalam membantu sesama. Misi ini juga merupakan perwujudan perintah Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto yang selalu siap kapanpun dan di manapun untuk melaksanakan tugas, terutama dalam operasi kemanusiaan.
Keberangkatan tim kemanusian ini menjadi bukti nyata kepedulian Indonesia di kancah internasional dan wujud implementasi nilai-nilai Idul Fitri, yaitu berbagi dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan tanpa memandang batas negara.
Misi prajurit TNI ini dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak gempa serta memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Myanmar.
Keberangkatan Tim Aju Satgas Kemanusiaan menunjukkan dedikasi dan profesionalisme prajurit dalam menjalankan tugas mulia. Prajurit TNImembawa harapan dan bantuan bagi masyarakat Myanmar yang tengah menghadapi dampak bencana alam. Misi ini juga menjadi bukti nyata bahwa TNI selalu siap bertugas dalam berbagai kondisi, sebagaimana ditekankan oleh Panglima TNI bahwa prajurit harus selalu sigap dalam menjalankan tugas negara dan kemanusiaan
Prajurit TNI yang selalu berada di garda terdepan dalam berbagai misi, termasuk misi kemanusiaan seperti ini. Meskipun masih dalam suasana Lebaran, mereka dengan penuh keikhlasan meninggalkan keluarga demi menjalankan tugas negara. Para prajurit TNI ini memiliki kesiapan tinggi untuk menghadapi berbagai situasi darurat di daerah terdampak bencana. Dengan disiplin dan keterampilan yang dimiliki, mereka tidak hanya bertugas sebagai pasukan pengamanan tetapi juga siap membantu proses evakuasi serta memberikan bantuan medis kepada para korban.
Tugas mulia ini merupakan panggilan negara yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan. Disini dalam misi ini semangat para prajurit yang dengan sigap dan tanpa keraguan berangkat menjalankan misi kemanusiaan ini, meskipun harus meninggalkan momen kebersamaan dengan keluarga saat ,bagi prajurit TNI tugas adalah sebuah kehormatan yang harus dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Prajurit yang bertugas dalam Misi Kamanusian ini telah dilatih dengan berbagai kemampuan tempur dan kemanusiaan. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan di medan pertempuran, tetapi juga siap membantu saudara-saudara yang sedang mengalami kesulitan akibat bencana alam. Keberadaan mereka di lokasi bencana akan menjadi simbol kepedulian Indonesia terhadap negara-negara sahabat, terutama dalam momentum penuh keberkahan Idul Fitri.
Pasukan TNI,siap mengemban tugas demi kemanusiaan dan persahabatan antarbangsa. Misi kemanusian ini tidak hanya membawa bantuan bagi korban, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang peduli dan selalu siap membantu negara sahabat dalam situasi darurat, meskipun di tengah suasana perayaan Idul Fitri.
Berbagai Sumber
Foto : Puspen TNI