OKEBUNG|
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat dihindari, itulah kata-kata bijak yang menimpah salah seorang wanita, sebut saja namanya Rina. Sekian lama dirinya berteman dengan seorang wanita berinial T, bahkan sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri, namun dibalik semua itu menjadi buyar dikarenakan perbuatan T menggelapkan sejumlah barang barang milik Rina.
Diceritakan Rina, berawal saat dirinya mengontrak rumah di daerah Sunggal Deliserdang. Saat itu kontrak rumahnya akan berakhir dan Rina memutuskan tidak meneruskan kontrak rumah tersebut. Rina berinisiatif pindah dan mencari kontrakan lain.
Disatu sisi Rina mempunyai rumah pribadi diwilayah Helvetia tetapi karena rumah tersebut bangunan lama jadi kondisinya sudah tidak layak dihuni.
Kebetulan Rina berniat merenovasi rumah pribadinya tersebut, tetapi karena banyaknya barang barang miliknya yang ada dikontrakkan rumahnya, jadi Rina berniat harus mencari kontrakan lain untuk menempatkan barang-barangnya.
Disaat itulah, ketika Rina bertemu T, Rina menceritakan perihal dirinya mau pindah kontrakan, karena rumah kontrakan yang sekarang ditempatinya terlalu jauh, kalau dirinya berangkat dan pulang kerja.
Distulah T langsung menawarkan kepada Rina, seolah-olah memberi solusi, untuk menunggu rumah pribadinya selesai direnovasi, T menawarkan Rina tinggal dirumahnya sekaligus menitipkan sementara barang-barangnya dirumah T. Rumah T tersebut terletak dibilangan Sentosa Lama
Jln. Lubuk Kuda, Sei Kera Hulu, Kec. Medan Perjuangan, Kota Medan, dan memang rumah yang ditempati T cukup luas, jadi sekaligus Rina bisa menitipkan barang-barangnya disitu.
Singkat cerita, setelah ada beberapa bulan Rina tinggal dirumah T, dan setiap bulannya Rina tetap memberi uang kepada T, Rp.150 ribu hingga Rp.300 ribu/bulan, sebagai bantuan pembayaran rekening listrik ataupun air, salah seorang anak laki-laki T yang selama ini ikut abangnya di Bengkulu pulang ke rumahnya, karena kondisinya katanya sakit.
Setelah kedatangan anak T tersebut, Rina melihat barang-barangnya seperti kain dan barang pecah belah yang semula dikemas semakin berkurang. Sementara barang-barang tersebut adalah kenang-kenangan saat Rina menikah dengan Almarhumah Suaminya puluhan tahun lalu.
Karena curiga barangnya semakin berkurang, Rina berinisiatif mengecek saat T dan anaknya tidak berada dirumah. Disaat itulah, Rina terkejut melihat barang-barangnya sudah berpindah tempat kelemari milik T. Karena memang Rina sudah tanda dengan barang-barang miliknya yang sudah puluhan tahun lamanya.
Mengetahui sejumlah barangnya berpindah ke lemari T, sekira malam hari, Rina mempertanyakan kepada T kenapa barang-barang nya yang semula dikemas, bisa ada di lemari T ?.
Spontan T menjawab dengan marah dan terkesan mengelak, seraya mengatakan “Jangan kau nuduh sembarangan, Uda syukur kau kukasih tinggal disini. Kalau gak kau angkat aja barang-barangmu malam ini dari rumahku”.
Yang lebih parahnya lagi, pernah secara tiba-tiba tengah malam T mengirim pesan WhatsApp mengatakan lemari milik T yang dipakai Rina untuk menyimpan surat-surat penting seperti sertifikat rumah tidak digembok, padahal seingat Rina lemari tersebut digemboknya dan kuncinya dipegang oleh Rina. Kebetulan saat itu Rina tidak pulang kerumah T dan tidur dirumahnya yang sedang di renovasi.
Hingga akhirnya, ke esokan harinya Rina pulang kerumah T dan Memang melihat jelas Grendel yang dipasang di pintu lemari diduga sudah diganti baru. Anehnya lagi dilemari tersebut sudah ada beberapa potong baju anak lelaki T. Namun Rina bersyukur ketika anak T datang dari Bengkulu dia sudah memindahkan lebih dahulu sertifikat rumah miliknya dan surat-surat penting lainnya tersebut dengan menitipkannya kerumah familinya.
Akibat sejumlah peristiwa tak enak ini, Rina merasa semakin risih tinggal dirumah T, kemudian Rina bertekad untuk tidak pulang kerumah T dan memaksakan tidur dirumah pribadinya walaupun kondisi rumahnya saat itu masih direnovasi.
Namun setelah ada beberapa Minggu tidak pulang kerumah T, diduga kesempatan tersebut dipergunakan T untuk kembali menggelapkan barang milik Rina.
Karena kondisi rumahnya yang direnovasi, sudah bisa untuk ditempati walaupun belum rampung Rina berniat untuk pindah dari rumah T, dan menyewa mobil truck mengangkat barangnya.
Puncaknya, saat Rina pindah dari rumah T sekaligus mengangkat barang-barang dari situ, Rina melihat puluhan kain panjang dan kain sarung ada di lemari T, kemudian Rina mengambilnya.
Saat dipertanyakan Rina kenapa kain panjang dan kain sarung miliknya ada dilemari T, namun T mengatakan dengan seenaknya gak tau.
“Sudah saya anggap dia Kakak kandung saya, tetapi dia tega mengambil barang-barang milik saya tanpa permisi. Kalau terus terang dimintanya pasti saya kasih, karena memang barang-barang saya itu kenang-kenangan dari kado pernikahan saya dan Almarhum suami saya. Namun setelah saya pindah dari rumah T barang-barang saya seperti piring, gelas, mangkuk nasi dan bahkan juga kain panjang dan sarung, belender yang baru saya beli dan masih dalam kotak serta ceret masak air listrik, semua hilang, bahkan ada lusinan piring dan gelas juga sudah tidak ada”, ucap Rina kecewa, seraya menghiklaskan barang-barangnya miliknya tersebut yang hilang. (Red)