Pakpak Bharat, – Dukungan keluarga menjadi salah satu faktor utama dalam kesuksesan atlet, termasuk para karateka yang tengah bersiap menghadapi Kejuaraan Karate Antar Dojo & Festival Ke-3 Kota Pematangsiantar dan Sekitarnya Tahun 2025. Para orangtua karateka turut berperan aktif dalam memberikan semangat, memastikan anak-anak mereka siap secara mental maupun fisik untuk bertanding pada 15–16 Februari 2025 di GOR Pematangsiantar.
Salah satu bentuk dukungan datang dari orangtua Azaqi Avaiq Akmal Ginting, atlet berbakat dari Pesantren Assyahaadah Sibande, Kabupaten Pakpak Bharat, yang terus memotivasi putranya selama latihan. “Kami selalu berusaha hadir dalam setiap sesi latihan dan mendukung penuh persiapan Akmal. Selain latihan fisik, kami juga memastikan ia mendapatkan asupan gizi yang baik serta cukup istirahat agar tetap bugar saat bertanding,” ujar ayah Akmal dengan penuh harapan.
Selain dukungan moral, banyak orangtua juga ikut membantu dalam persiapan teknis, seperti mengatur jadwal latihan, memastikan perlengkapan bertanding, hingga mengajarkan nilai sportivitas. Sirait, salah satu pelatih karateka, mengungkapkan bahwa peran orangtua sangat penting dalam membentuk mental juara. “Dukungan mereka memberikan motivasi besar bagi anak-anak. Dengan adanya perhatian dari keluarga, para atlet menjadi lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di kejuaraan nanti,” jelasnya.
Para orangtua pun berharap turnamen ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga sarana bagi anak-anak mereka untuk belajar disiplin, kerja keras, dan membangun persahabatan antar-dojo. “Kami ingin anak-anak tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karate dalam kehidupan mereka. Sportivitas, kejujuran, dan semangat pantang menyerah adalah hal yang lebih berharga dari sekadar medali,” ungkap salah satu orangtua karateka.
Dengan dukungan penuh dari keluarga, para atlet muda ini semakin siap menampilkan performa terbaiknya di Kejuaraan Karate Antar Dojo & Festival Ke-3 Kota Pematangsiantar. Kompetisi ini tidak hanya menjadi arena pertarungan fisik, tetapi juga pembentukan karakter dan mental juara bagi generasi penerus bangsa. (Penulis Prajurit Pena)
