MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA, SOLUSI MEREDAKAN NYERI HAID DAN PENCEGAHAN DISMENORE DENGAN PEMANFAATAN JUS WORTEL

Headline15 Dilihat

MEDAN|
Kesehatan reproduksi merupakan kondisi fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan fungsi, peran, serta sistem reproduksi kesehatan wanita sepanjang hidupnya, mulai dari masa bayi hingga lanjut usia. Aspek ini mencakup berbagai gangguan atau penyakit yang dapat memengaruhi sistem reproduksi, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan reproduksi bagian dari hal sangat penting sebagai bekal utama dalam mencetak generasi penerus berkualitas demi kemajuan bangsa.

Untuk mencapai derajat kesehatan reproduksi optimal, diperlukan upaya pemeliharaan secara baik dan berkualitas sejak usia remaja. Masa remaja merupakan periode sangat krusial dalam perkembangan manusia. Masalah kesehatan reproduksi sering dihadapi remaja sering kali berakar dari kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Berbagai isu terkait dengan hal ini, seperti pentingnya kebersihan organ reproduksi, pemahaman tentang proses reproduksi, serta dampak perilaku yang tidak bertanggung jawab, perlu diperhatikan. Remaja perlu belajar menghindari berbagai masalah yang muncul seiring masa transisi mereka. Beberapa tantangan yang dihadapi, seperti rendahnya pendidikan tentang kesehatan seksual dan reproduksi, dapat memberikan dampak besar pada masa sekarang dan di masa depan.

Kesehatan reproduksi remaja sangat penting untuk diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas hidup dan masa depan generasi penerus. Remaja perlu memahami cara menjaga kesehatan reproduksi guna mencegah berbagai risiko, seperti infeksi, gangguan hormonal, dan masalah kesehatan lainnya. Edukasi sejak dini mengenai pola hidup sehat, kebersihan organ reproduksi, serta pola makan yang baik menjadi langkah utama dalam menjaga kesehatan reproduksi.

Dalam upaya menambah pengetahuan dan informasi siswi di sekolah, tim pengabdian masyarakat melaksanakan penyuluhan kesehatan “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Solusi Meredakan Nyeri Haid Dengan Kunyit Asam Di SMA PAB 6 Helvetia Medan Tahun 2025 dengan ketua pengabdian oleh Ibu Bd. Sri Juliani, S.Keb, SKM, M. Kes.
Serta “Upaya Pencegahan Nyeri Dismenore Dengan Pemanfaatan Jus Wortel Di SMA PAB 6 Helvetia Medan Tahun 2025 dengan ketua pengabdian oleh Ibu Bd. Nurrahmaton, SST, M. Kes.

Tim pengabdian diterima dan diberikan izin untuk melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Bapak Kepala Sekolah SMA PAB 6 Helvetia Medan yaitu Roswirman, S.Pd., M.Si. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung pada hari Sabtu, 08 Februari 2025 pada siswi Kelas XII IPA yang dilaksanakan di ruangan mushola lantai 1 sekolah. Peserta yang hadir sebanyak 30 orang siswi. Ketua tim pengabdian masyarakat oleh dosen Profesi Bidan ibu Bd. Sri Juliani, S.Keb., SKM., M.Kes memberikan penjelasan mengenai Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Solusi Meredakan Nyeri Haid Dengan Kunyit Asam. Kemudian penjelasan pengabdian dilanjutkan oleh dosen S1 Kebidanan ibu Bd. Nurrahmaton, SST., M.Kes mengenai Upaya Pencegahan Nyeri Dismenore Dengan Pemanfaatan Jus Wortel”. Kegiatan ini juga dihadiri mahasiswa S1 Kebidanan sebagai anggota (Munawatun Fahra, Della Risca Mulya, Riska Aprilila, Putri Utami).

Siswi sangat antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan. Hal ini terlihat dari beberapa perwakilan siswi yang memberikan tanggapan saat ditanya ketua pengabdian mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi remaja putri, salah seorang siswi bernama putri dan rina menjawab bahwa dengan menjaga kebersihan area kewanitaan, menjaga pola makan sehat, menjaga kesehatan selama menstruasi, menghindari pergaulan bebas. Kemudian Ibu Sri Juliani menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja dan solusi meredakan nyeri haid dengan kunyit asam merupakan salah satu terapi non farmakologis.

Salah satu siswi di sekolah yang bernama Suryani mengatakan tidak mengetahui bahwa kunyit asam dapat bermanfaat dalam meredakan nyeri menstruasi, walaupun bahan-bahan tersebut mudah didapatkan dan selalu ada di rumah. Namun, tidak pernah digunakan dalam proses pengobatan untuk mengurangi nyeri menstruasi.

Ibu Sri Juliani mengatakan berdasarkan hasil penelitian bahwa Kunyit Asam sebagai salah satu bahan dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam meredakan nyeri menstruasi, ada beberapa manfaat kunyit asam dalam membantu mengatasi nyeri haid seperti mengurangi peradangan, meredakan kram perut, melancarkan siklus menstruasi, membantu detoksifikasi tubuh, meningkatkan energi dan mengurangi lelah, mengurangi perut kembung.

Terjadinya nyeri haid bisa berdampak buruk pada kesibukan pribadi remaja seperti membatasi kegiatan sosial, akademik bahkan mempengaruhi aktivitas sehari hari mengakibatkan aktivitas sekolah tergganggu, menurunkan kosentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar disekolah, mudah tersinggung, gelisah, mengganggu pola tidur, mempengaruhi suasana hati, penurunan keaktifan siswa, ketidakmampuan presentasi secara maksimal, ketidakmampuan bertanya dan menjawab secara maksimal. Hingga pada tingkat yang lebih parah bisa membuat memilih untuk tidak hadir atau beristirahat sejenak dari sekolah.

Sri Juliani menjelaskan kunyit memiliki kandungan bioaktif kurkumin dan minyak atsiri, yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Kunyit ini biasa dicampur dengan asam untuk meredakan nyeri menstruasi karena campuran keduanya menghasilkan minuman yang kaya akan analgetik dan antiinflamasi. Di dalam buah asam diketahui terdapat senyawa alkaloid, saponin, tannin, sesquiterpene, yang berperan sebagai agen penurun kerja saraf. Kurkumin membantu aktivitas enzim siklogenase (COX) mengalami penurunan sehingga menekan terjadinya pelepasan prostaglandin dan mengurangi vasospasme dalam uterus saat haid. Kurkumin memiliki bahan aktif yang berfungsi sebagai antioksidan,antiinflamasi dan analgesik. Berdasarkan hasil penelitian bahwa bahwa obat herbal efektif dalam mengurangi tingkat nyeri primer dismenore, dan menganjurkan minum kunyit asam sebelum dan selama menstruasi.

Kunyit juga diketahui memiliki efek farmakologi mengurangi stress dan menenangkan badan akibat rasa nyeri, khasiat ini didapat dari fungsi kunyit sebagai analgesik. Selain itu, minuman kunyit asam mampu meredakan nyeri karena merangsang hormon endorfin juga serotonin pada sistem saraf. Cara konsumsi kunyit asam untuk nyeri haid dengan minum 1-2 kali sehari saat menjelang atau selama haid. Bisa diminum hangat atau dingin sesuai selera.

Selanjutnya Ibu Nurrahmaton menjelaskan bahwa pemanfaatan jus wortel bisa menjadi solusi alami untuk membantu mencegah dismenore (nyeri haid). Wartel kaya akan nutrisi yang mendukung keseimbangan hormon dan mengurangi peradangan. Ada beberapa manfaat jus wartel dalam mencegah dismenore yaitu mengandung beta-karoten dan vitamin A, menyeimbangkan hormon, kaya magnesium dan kalium, mengurangi peradangan dan kram, melancarkan peredaran darah, sumber zat besi untuk mencegah anemia, meningkatkan energi dan mengurangi stres. Cara mengkonsumsi jus wortel untuk mencegah dismenore yaitu minum 1 gelas jus wortel sehari menjelang dan selama menstruasi, bisa dicampur dengan jahe, jeruk atau madu untuk tambahan dan rasa yang lebih enak.

Kegiatan edukasi dan pemberian informasi kesehatan ini sebagai upaya promotif dan preventif secara dini dalam upaya meningkatakan kesehatan reproduksi dan mencegah dismenore pada remaja putri.

Kepala SMA PAB 6 Helvetia Medan, Bapak Roswirwan, S.Pd., M.Si, juga memberikan dukungan penuh terhadap program pengabdian masyarakat ini. “Ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk membantu anak-anak remaja sebagai generasi penerus bangsa agar dapat menumbuhkan kesadaran remaja tentang upaya meningkatkan kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan penyakit selama menstruasi dengan pemanfaatan kunyit asam dan jus wortel dalam meredakan dismenore, hal ini sangat bermanfaat demi masa depan remaja putri nantinya. Semoga program ini dapat berkelanjutan dan harapannya Dosen dari Kampus Institut Kesehatan Helvetia dapat memberikan materi penyuluhan kesehatan yang lainnya yang dapat bermanfaat pada remaja di sekolah”.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan