Petani Keluhkan Harga Pupuk, Kapolresta Magelang Akan Sampaikan ke Bupati

TNI Polri32 Dilihat

OKEBUNG | Polresta Magelang, Polda Jawa Tengah kembali menggelar kegiatan Jumat Curhat. Program Jumat Curhat kali ini dilaksanakan di Gubuk Petani, Dusun Windusari Kidul, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

Jumat Curhat tersebut dihadiri langsung Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono dan didampingi Waka Polresta Magelang Kompol Aron Sebastian, Kabag Ops Kompol Andre Bactiar Winanomo.

Tampak juga hadir dalam rombongan Kapolresta yakni Kasat Intelkan Kompol Sri Haryono dan Kasat Binmas AKP Haris Gunardi. Juga Kapolsek Windusari AKP Sutarman beserta anggota, Kasi Propam Iptu Risyanto dan Kasi Humas Iptu Prapta Susila.

Di lokasi Jumat Curhat tampak Kapolresta Magelang akrab dengan para petani. Terlihat, mereka saling bercengkrama satu sama lain.

Untuk diketahui, Jumat Curhat Kapolresta dalam rangka menyerap masukan dan keluhan petani juga Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Windusari, Wahyudi dan Ketua Paguyuban Petani Kopi Windusari, Istanto.

Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengatakan kehadirannya beserta jajaran ingin mendengar langsung keluhan yang dihadapi para petani Windusari saat ini. Pihaknya berupaya memberikan solusi, atau menjembatani apa yang menjadi masukan para petani.

“Kami hanya ingin menampung apa yang menjadi keluhan petani. Semua keluhan dan masukan akan kami tamping dan kami teruskan ke pihak yang lebih berwenang. Kebetulan di sini hadir dari BPP Windusari, semoga dapat memberi jawaban atau solusi,” kata Kombes Pol Ruruh.

Salah satu petani, Pardi (60), mengeluhkan tentang sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Hal senada disampaikan oleh Muhklasin (50). Keduanya mengeluhkan, selain sulit didapatkan harganya juga cukup mahal.

Menanggapi hal ini, Kapolresta Magelang pun memberi solusi agar petani memberdayakan  pupuk organik buatan sendiri. Meski begitu, pihaknya akan tetap disampaikan keluhan petani tersebut kepada pihak yang berkompeten tentang distribusi pupuk. Kapolres juga menyilakan Koordinator BPP Windusari memberi jawaban.

Sedangkan Koordinator BPP Kecamatan Windusari, Wahyudi menegaskan harga eceran tertinggi (HET) pupuk sudah ditetapkan oleh Keputusan Bupati. HET tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari 2023. HET untuk Pupuk Urea Rp 2.250/kg, Pupuk NPK Rp 2.300/kg, dan untuk Pupuk NPK untuk Kakao Rp 3.300/kg.

Lain lagi dengan Ketua Petani Kopi Windusari. Ia mengemukakan bahwa wilayah Windusari cocok untuk budidaya kopi Arabica. Selain ketinggian tempat yang bagus, harga kopi Arabica juga cukup tinggi yakni Rp 70.000/kg dibanding dengan harga kopi Robusta yang berkisar antara Rp 18.000/kg sampai Rp 23.000/kg.

“Kami para petani kopi Windusari mohon bantuan pupuk organik untuk tanaman kopi, juga bibit kopi Arabica yang bisa kami budidayakan di Windusari,” kata Istanto yang juga Ketua Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI) itu.

Menjawab masukan dari Istanto tersebut, Kapolresta Magelang mengatakan tentang bantuan pupuk organik khusus untuk tanaman kopi akan disampaikan kepada Dinas Pertanian. Kemudian tentang bantuan bibit kopi Arabica, melalui BPP Windusari dijawab bahwa akan diberikan bantuan sebanyak 200.000 batang bibit kopi Arabica untuk petani Kabupaten Magelang.

Jumat Curhat berlanjut dengan masukan dari Pardi (47) yang menginginkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan), sehingga lebih cepat dalam mengolah lahan pada musim tanam.

“Karena Alsintan yang saat ini ada di wilayah kami sangat terbatas, sehingga antre saat membajak sawah,” katanya.

Kombes Pol Ruruh mengatakan akan menyampaikan hal itu kepada Bupati Magelang, diharapkan para petani di Windusari mendapat bantuan Alsintan seperti yang dibutuhkan. (Red)

Sumber : Humas Polresta Magelang
Editor : Muiz