JAKARTA|
Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk menyiapkan dua unit pesawat angkut berat Lockheed C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara.
Arahan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Jalur Gaza yang tengah menghadapi krisis.
Kedua pesawat tersebut direncanakan berangkat menuju Mesir dan Yordania untuk melaksanakan operasi airdrop, menjatuhkan bantuan pangan serta kebutuhan pokok lainnya langsung dari udara ke wilayah Gaza. Metode ini dipilih agar bantuan dapat menjangkau masyarakat yang kesulitan memperoleh pasokan akibat terbatasnya jalur darat. Pemerintah menegaskan bahwa misi ini murni bersifat kemanusiaan, netral, dan berfokus pada keselamatan warga sipil.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa kedua pesawat tersebut kini telah lepas landas dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Data penerbangan memperlihatkan pesawat pertama, C-130J-30 Hercules dengan nomor registrasi A-1344 dan callsign RAJA02, berada di ketinggian lebih dari 22.000 kaki dengan kecepatan jelajah sekitar 325 knot.
Sementara itu, pesawat kedua, C-130J-30 Hercules dengan nomor registrasi A-1339 dan callsign RAJA01, terpantau terbang pada ketinggian 24.000 kaki dengan kecepatan sekitar 328 knot.
Kesimpulannya, pengiriman dua pesawat C-130 Hercules TNI AU ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Gaza.
Melalui misi airdrop dari Mesir dan Yordania, bantuan diharapkan dapat menjangkau warga yang kesulitan memperoleh pasokan melalui jalur darat. Langkah ini mencerminkan peran Indonesia dalam kerja sama kemanusiaan internasional dengan fokus pada penyelamatan dan dukungan bagi warga sipil.(red)