Eban, 10 Agustus 2025 – Suasana hangat dan penuh tawa menggema di Desa Eban, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, (9/8). Saat Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Sektor Barat menggelar perlombaan bersama siswa-siswi SD, SMP, dan SMA di sekitar Mako Satgas, sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kegiatan yang dipimpin oleh Wadan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY, Kapten Arh Yudha Putra Permono, ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antara prajurit TNI dan masyarakat Eban yang tinggal di wilayah perbatasan. Lomba diikuti oleh anak-anak dari SDN Fatumfaun, SDK Soeam 1 & 2, SMP Gita Surya, dan SMA Mutis Eban dengan semangat tinggi dan penuh kegembiraan.
“Lomba ini bukan sekadar hiburan. Ini adalah cara kami membangun silaturahmi yang lebih hangat dengan masyarakat, memperkuat rasa cinta tanah air, dan menyemarakkan semangat kemerdekaan di ujung timur Indonesia,” ungkap Kapten Arh Yudha Putra Permono.
Anak-anak tampak bersorak saat teman-temannya berlomba, sementara para orang tua tersenyum bangga melihat keceriaan yang jarang mereka rasakan dalam keseharian yang penuh tantangan.
Letkol Arh Reindi Trisetyo Nugroho, Dansatgas Pamtas Yonarhanud 15/DBY, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif prajuritnya. “Saya sangat bangga dengan kepedulian dan kreativitas prajurit di Mako Satgas. Kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme di masyarakat, terutama mereka yang tinggal jauh dari pusat pemerintahan. Sinergi TNI dan rakyat harus terus dijaga dalam bingkai NKRI,” tegasnya.
Salah satu warga, Julukoma, mengungkapkan rasa senangnya bisa terlibat dalam kegiatan yang bersahaja namun berkesan itu. “Kami jarang punya acara seperti ini. Tapi bersama Bapak-Bapak TNI, kami merasa dekat. Kami senang dan bangga bisa ikut merayakan HUT RI meski dari kampung kecil ini,” ujarnya dengan mata berbinar.
Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya berkibar di ibu kota, tetapi juga hidup dan tumbuh di desa-desa perbatasan. TNI hadir tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai sahabat rakyat—menghibur, membimbing, dan menyatukan. (Pen Yonarhanud 15/DBY)