Oleh : Ryan Noer Sinaga
KESULITAN rakyat termasuk kesulitan bagi TNI,penderitaan rakyat juga penderitaan TNI,dan TNI selalu peduli dan tetap hadir mengatasi kesulitan rakyat,kapan dan dimanapun berada prajurit TNI Angkatan Darat (AD) selalu membantu rakyat.Sesuai dengan Sapta Marga,Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI serta implementasi program Kasad.TNI dan rakyat ibarat ikan dan air saling membutuhkan.Sesuai slogan Bersama Rakyat TNI Kuat dan Hebat .
Di setiap jengkal tanah ibu pertiwi, ada kisah pengabdian sang prajurit ,di setiap senyum rakyat,ada janji kesetiaan prajurit untuk rakyat.Kami,Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan kembali kepada rakyat. Prajurit bukan hanya penjaga kedaulatan,prajurit juga selalu ada untuk rakyat.Prajurit adalah sahabat di saat rakyat sulit,pengayom di kala bencana datang dan membantu mewujudkan pembangunan.
Demi ibu pertiwi engkau korbankan waktumu,Demi bangsa,engkau rela pertaruhkan nyawamu. Meskipun maut menghadang di depan mata, engkau katakan itu hanya hiburan. Itulah prajurit TNI .Kapanpun selalu siap ditugaskan demi mengawal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sebagaimana diketahui bahwa Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengamanatkan bahwa TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan dengan tugas pokok pertama menegakkan kedaulatan negara, kedua mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Ketiga melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tugas pokok tersebut dilakukan melalui Operasi Militer Untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Seperti yang dilaksanakan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0208/Asahan yang mengerjakan program fisik dan non fisik di wilayah Desa Silo Bonto Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Di wilayah butuh sentuhan peningkatan pembangunan tersebut Dansatgas TMMD 124 Kodim 0208/Asahan Letkol Inf Muhammad Bassarewan berkolaborasi dengan Pemkab Asahan mewujudkan peningkatan ruas jalan
dengan menggunakan cor beton sepanjang 1.226 M,lebar 4 M dan tebal 13 Cm .
Selain kegiatan pekerjaan peningkatan jalan ,TMMD 124 Kodim 0208/Asahan juga melakukan rehab dua rumah tidak layak huni (RTLH) milik Ibu Asmidar ,seorang janda di Dusun 1 Desa Silo Bonto dan rehab RTLH milik bapak Sumatri di Dusun VIII (Program Kasad) ,kemudian pembuatan lima titik sumur bor di Dusun 1 Desa Silo Bonto ,dan rehab Mushola Nurul Amin dan pembuatan MCK-nya.
Sedangkan untuk kegiatan non fisik berupa Penyuluhan Mitigasi Bencana, Penyuluhan Masuk Prajurit,Penyuluhan Bahaya Teroris dan Paham Radikalisme, Penyuluhan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan,Penyuluhan KB Kesehatan, Penyuluhan Peternakan ,Penyuluhan Kamtibmas,Penyuluhan penyalahgunaan Narkoba,Penyuluhan Pertanian,Penyuluhan Lingkungan Hidup,Penyuluhan Hukum, Penyuluhan Kerukunan Umat Beragama dan Penyuluhan Posyandu, Posbindu PTM dan Stunting belum dilaksanakan.
Untuk sasaran tambahan program Unggulan Kasad pembuatan Sumur Bor 5 unit,RTLH 1 unit,Rehab Musholah 1 unit,pembuatan MCK Musholah Nurul Amin 1 unit,bersatu dengan Alam 1.000 pohon,percepatan Penurunan Stunting 100 Paket, Hanpangan,Pembersihan Pasar dan pembersihan sungai.
Dalam kegiatan ini dikerahkan personel gabungan dari TNI 110 orang,Polri 10 orang,dari Pemda orang dan dibantu
masyarakat 20 orang.
Dansatgas menyampaikan bahwa ,tujuan TMMD yang kita gelar tersebut adalah untuk mempercepat pembangunan di daerah tertinggal atau daerah (desa) yang menjadi atensi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta mensejahterakan masyarakat.
“Kegiatan lintas sektoral TMMD 124 digelar dengan kolaborasi dan saling bersinergi antara pemerintah kabupaten yang mengucurkan dana dengan TNI, dan yang bekerja adalah TNI, Polri dan masyarakat. Kita juga melibatkan masyarakat setempat sehingga mereka merasa memiliki,”ujarnya.
Dalam kegiatan rehab RTLH dua warga kurang mampu,kata Dansatgas upaya TNI AD dalam hal ini Kodim 0208/Asahan memberikan kesejahteraan kepada rakyat dan Salah satu wujud bakti TNI kepada rakyat yang telah melahirkan dan membesarkannya.
Rehab dua RTLH tersebut guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu agar hidup lebih sejahtera.
Hal lain yang juga tak kalah penting dari pelaksanaan RTLH, lanjut Dansatgas adalah mengatasi sebagian masalah kemiskinan, tersedianya rumah yang layak huni dan adanya kenyamanan bertempat tinggal.
“Dengan memiliki rumah layak huni, maka secara langsung akan meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran dan fungsi dalam memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan, termasuk meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan pemukiman dan meningkatnya harkat dan martabat,”ungkap Dansatgas .
Sebagaimana kita ketahui bahwa program rehab rumah tidak layak hpyuni (RTLH) adalah sebuah inisiatif pemerintah atau lembaga terkait yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang tinggal di rumah yang kondisinya tidak memenuhi standar kesehatan dan keselamatan.
“Selain itu bantuan rehab RTLH guna mewujudkan tujuan utama dari tugas pembinaan, yaitu mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh, serta kemanunggalan TNI dengan rakyat untuk kepentingan pertahanan negara,”jelasnya.
Masih kata Dansatgas bahwa rehab RTLH bertujuan untuk meningkatkan kualitas rumah yang tidak layak huni menjadi rumah yang layak, sehingga dapat memenuhi standar kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan penghuninya.
“Dengan adanya program ini,dua warga kurang mampu tersebut dapat memiliki rumah yang lebih aman dan sehat, serta dapat meningkatkan kualitas hidup mereka,”tandasnya.(red)