Dampingi Dan Pantau Proses Pembangunan Jalan Rabat Beton Dilakukan Personel Jajaran Kodim 0207/Simalungun

Kodam 1 BB12 views

Simalungun  |  Berperan dalam peningkatan pembangunan infrastruktur di wilayah binaan, pada kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 07/Bosar Malis jajaran Kodim 0207/Simalungun Sertu Suratno turun kewilayah desa binaan untuk turut serta melaksanakan kegiatan Pendampingan, Pengawasan dan Pemantauan dalam rangka pengerjaan jalan rabat beton, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Huta l Salam II Nagori Tinjowan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun, Jumat (21/06/2024).

Pada kesempatan tersebut di sela kegiatan Babinsa Sertu Suratno mengatakan, bahwa keikutsertaan dirinya selaku Babinsa dalam pemantauan, merupakan wujud kepedulian Babinsa dengan wilayah binaanya dan juga sebagai wujud kepedulian TNI dalam mendukung program pemerintahan desa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kegiatan Babinsa dalam pemantauan merupakan dukungan terhadap pemerintahan desa, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kewajiban, hal ini juga termasuk pelaksanaan tugas pembinaan wilayah binaannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Babinsa Sertu Suratno juga menjelaskan, bahwa program pembangunan yang ada di desa baik berupa pembangunan fisik maupun non fisik bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satu sarana yang sangat penting yaitu akses jalan, keberadaan jalan yang masih jalan setapak dan berlumpur menjadikan program rabat jalan beton sangatlah penting guna memperkeras hingga tidak berlumpur dan tergenang saat hujan turun. “Hal ini merupakan penunjang aktivitas masyarakat di desa khususnya yang bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan sehingga masyarakat akan dengan mudah melakukan aktivitas jika jalan rabat beton ini selesai di kerjakan nantinya, bahwa program rabat betun ini merupakan program desa yang bersumber dari dana desa Tahap I tahun 2024 sepanjang 230 M lebar 2.5 M tebal 0.15 M dan pengerjaan dilakukan secara swakelola oleh tukang dan buruh dari Nagori Tinjowan dan dinas setempat,” tutupnya.