MENGABDI KEPADA MASYARAKAT , DOSEN PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN INSTITUT KESEHATAN HELVETIA (IKH) BERIKAN PENYULUHAN PENTINGNYA IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DAN BALITA DI KLINIK FINA SEMBIRING ,KEC. MEDAN POLONIA, TAHUN 2024
Kegiatan Penyuluhan yang dilakukan merupakan salah satu bentuk dari Tri Dharma Perguruan tinggi Dosen yang bemanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat untuk meningkatkan Pengetahuan Ibu yang memiliki Bayi dan Balita tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) di Klinik Fina Sembiring Kecamatan Medan Polonia.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh Bd. Indah Dewi Sari., SST., M.Kes selaku ketua, Bd Mayang Wulan., SST,. M.KM dan Bd. Utary Dwi Listiarini, SST., M.Kes., selaku anggota serta beberapa Dosen dari Program Studi Profesi dan beberapa orang mahasiswa dari Prodi S1 Kebidanan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dengan tema “ Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Dan Balita di Klinik Fina Sembiring ,Kec. Medan Polonia, Tahun 2024.
Peserta yang hadir merupakan ibu ibu yang memiliki bayi dan balita yang diundang untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat di Klinik Fina Sembiring Kec. Medan Polonia yang berjumlah 25 orang. Kegiatan dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB s.d. 13.00 WIB. Pembukaan dilakukan oleh pemilik klinik Fina Sembiring ibu Kec. Medan Polonia, yaitu Ibu Sarfina Sembiring. Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan berupa Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Dan Balita di Klinik Fina Sembiring ,Kec. Medan Polonia, Tahun 2024.
Para ibu ibu yang mengikuti kegiatan penyuluhan ini sangat berantusias dalam mendengarkan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan terlihat dari banyaknya pertanyaan dan respon yang baik selama kegiatan berlangsung. Contoh pertanyaan tentang manfaat dan tujuan imunisasi, beberapa jenis imunisasi, jadwal imunisasi, indikasi dan kontraindikasi , hingga tempat penyuntikan imunisasi Edukasi yang di berikan dari Bd. Indah Dewi Sari., SST., M.Kes kepada ibu yang memiliki bayi dan balita tentang pengetahuan imunisasi yaitu tentang :
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Anak yang sudah diberikan imunisasi dapat terlindung dari bermacam penyakit yang berbahaya yang bisa saja menimbulkan kecacatan atau kematian
Pemberian pendidikan kesehatan yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik kedepannya bagi ibu ibu yang memiliki Bayi dan Balita. Program imunisasi memiliki tujuan untuk menurunkan angka kejadian penyakit dan angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Imunisasi dasar sangat penting diberikan pada bayi 0-12 untuk memberikan kekebalan dari penyakit yang dapat dicengah dengan imunisasi (PD31) antara lain Tuberkolosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B, dan Campak. Sementara itu, berdasarkan indikasi pencengahan penyakit, hak anak Indonesia untuk mendapatkan imunisasi juga masih belum sepenuhnya optimal. Organisasi dunia World Health Organization (WHO), pemerintah mewajibkan imunisasi yang termasuk dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI) Imunisasi tersebut adalah BCG, DPT-HB-HiB, Polio,Campak, dan Hepatitis. Kelima imunisasi tersebut dikenal dengan Lima Imunisasi dasar Lengkap (LIL) yang merupakan imunisasi wajib bagi anak di bawah 1 tahun
Di Indonesia masih ada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan mereka mudah tertular penyakit berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap penyakit tersebut. Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya . Sedangkan menurut data yang diperoleh dari riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 bahwa di Indonesia cakupan Imunisasi dasar lengkap adalah sebanyak (58,9%). Persentase tertinggi di Yogyakarta (83,1%) dan terendah di Papua (29,2%). Sedangkan di Sumatera Utara cakupan imunisasi dasar lengkap sebanyak (39,1%), tidak lengkap sebanyak (44,5%), dan tidak imunisasi sebanyak (16,4%). Menurut Mentri Kesehatan Tahun 2023 masih ada sekitar 5% atau 240.000 anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan perlindungan tambahan dari imunisasi dasar lengkap. Artinya mereka masih berisiko tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
5% itu masih banyak, kalau kita turun sampai targetnya WHO yakni 99% artinya masih ada 1% atau 48.000 anak yang berisiko tinggi, kalau 99,9% masih ada 4800 anak. Itu kenapa belum sempurna, paling bagus cakupan imunisasi harus mencapai 100%,
Setelah itu ketua pengabdian masyarakat memberi tahu indikasi, kontra indikasi imunisasi, jadwal pemberian imunisasi sampai tempat penyuntikan imunisasi kepada ibu yang memiliki bayi dan balita
Kegiatan ini mendapatkan sambutan baik dari Ibu Safrina Sembiring, sebagai pemilik Klinik Kecamatan Medan Polonia. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh dosen Institut Kesehatan Helvetia yang telah bersedia datang untuk memberikan edukasi kepada ibu yang memiliki bayi dan balita untuk mengukuti kegiatan pengabdian masyarakat
Indah Dewi Sari., SST., M.Kes, Bd Mayang Wulan., SST,. M.KM dan Bd. Utary Dwi Listiarini, SST., M.Kes., mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan partisipasi dari seluruh peserta sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Mudah mudahan kedepannya kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin.