DOSEN UMA PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM) DI KABUPATEN KARO

Headline44 views

Melihat kondisi dan situasi Sumatera Utara saat ini dalam kondisi rawan bajir dna longsor. Hal ini tentu akan mempengaruhi terhadap kehidupan masyarakat, terutama didaerah yang rawan longsor dan banjir. Pada tanggal 28 Oktober 2024 telah terjadi longsor dan banjir bandang di Kabupaten Karo. Kejadian ini tentu sangat berdampak terhadap psikologis masyarakat. Meninjau hal tersebut maka Fakultas Psikologi Universitas Medan Area terpanggil untuk melakukan aplikasi keilmuan agar dapat membantu masyarakat dalam penangangan psikologis.

PMI (Palang Merah Indonesia) merupakan salah satu lembaga yang bekerjasama dengan Fakultas Psikologi UMA. Ibu Farida Ariani Br Pelawi, S.Pd, MM, Kons selaku Ketua PMI Kabupaten Karo, menghubungi pihak Fakultas Psikologi UMA pad ahari Rabu tanggal 30 Oktober 2024 pukul 13.33 Wib melalui via telepon whatsapp, untuk dapat menanggulangi psikologis korban longsor dan banjir bandang, yang dimana para korban diungsikan di SD Negeri 040555 Juhar, Kabupaten Karo. Permintaan ini langsung di respon oleh Fakultas Psikologi, dengan mempersiapkan tim, antara lain adalah dosen lintas prodi dan mahasiswa. Selain itu fakultas psikologi juga mempersiapkan logistik berupa air mineral, makanan ringan, roti, kue, botol minum, sabun, dan dana santunan untuk para korban yang telah dikumpulkan dari para dosen lintas prodi di Universitas Medan Area. Kegiatan ini juga didukung dan dibantu oleh personil Koramil 07/JH.

Pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 01-02 November 2024, Universitas Medan Area (UMA) fakultas psikologi dan fakultas lintas prodi, melakukan Pengabdian Masyarakat (PKM) pada korban longsor dan banjir bandang, pukul 09.00 – 15.00 WIB. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa trauma healing, permainan dna relaksasi. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dalam rangka menurunkan tingkat kecemasan dan stres para korban. Disisi lain, menciptakan nuansa kebahagiaan khususnya bagi anak-anak sehingga tidak akan merasakan trauma terhadap kejadian yang sedang dihadapi. Orangtua juga merupakan ujung tombak untuk menciptakan kebahagiaan bagi anak-anaknya, oleh karena itu penanganan melalui maindfullness dan relaksasi akan menurunkan perasaan sedih, kecewa, marah, dan penolakan terhadap kejadiaan yang sedang dihadapi. Apabila hal ini, tidak diatasi maka akan berdampak pada pola asuh sehingga akan memunculkan korban bagi anak-anak.

Dosen-dosen Universitas Medan Area (UMA) melakukan pengabdian masyarakat (PKM) di Kabupaten Karo, yang bertemakan “Trauma Healing”. Trauma Healing adalah proses untuk membantu mengatasi gangguan psikologis yang disebabkan oleh kejadian traumatis atau ketakutan di masa lalu. Trauma healing dapat dilakukan oleh psikolog atau psikiater melalui terapi psikologis (psikoterapi).

Selanjutnya, Ibu Laili Alfita, S.Psi, M.Psi, Psikolog selaku koordinator kegiatan menyampaikan bahwa, kegiatan PKM ini sangat membantu masyarakat untuk membangun kesehatan mental dengan harapan kondisi kesejahteraan emosi, kejiwaan dan psikis seseorang dapat teratasi. Perlu digambarkan apabila seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, maka akan dapat memunculkan depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stress pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif dan psikosis. Oleh karena itu, melalui kegiatan trauma healing diharapkan dapat mengurangi dan mengatasi masalah emosi akibat trauma dari kejadian traumatis atau berupa ketakutan.

Sembilan tim pengabdian yang terdiri dari, Tim 1, menyampaikan tentang Pengelolaan Keuangan Keluarga Pasca Bencana pada Korban Banjir Bandang dan Longsor di Desa Ketawaren Kabupaten Karo, yang diketuai oleh Dr. Minda Sebayang, dengan anggota Dr. Siti Aisyah, M.Psi, Psikolog dan Prof. Dr. Ir. Elli Afrida, MP. Tim 2, menyampaikan tentang Penyuluhan Trauma Healing Melalui Terapi Alquran pada Korban Banjir Bandang dan Longsor di Desa Ketawaren Kabupaten Karo, yang diketuai oleh Dr. Siti Hawa Lubis, M.Pd.I dengan anggota Dr. Rafiqi,SH., MM., M.Kn dan Cahaya, M.Pd. Tim 3, menyampaikan tentang Pelatihan Psychological First Aid pada Kebencanaan di Desa Ketawaren Kabupaten Karo, yang diketuai oleh Fikriyah Iftinan Fauzi, S.Psi., M.Psi, dengan anggota Ira Kesuma Dewi, S.Psi., M.Psi dan Saufa Yardha Moerni, ST., MT. Tim 4, menyampaikan tentang Mengatasi Trauma Healing dengan Metode Bermain pada Korban Banjir Bandang dan Longsor di Desa Ketawaren Kabupaten Karo, yang diketuai oleh Neng Nurcahyati Sinulingga, M.Pd, dengan anggota Nini Sri Wahyuni, S.Psi, M.Pd., M.Psi dan Istiana, S.Psi, M.Pd., M.Psi. Tim 5, menyampaikan tentang Storytelling sebagai Metode Trauma Healing pada Anak Pasca Bencana Alam di Desa Ketawaren Kabupaten Karo, yang diketuai oleh Shirley Melita Sembiring Meliala, S.Psi, M.Psi, Psikolog, dengan anggota Rahma Afwina, S.Psi, M.Psi dan Mahliza Nasution, ST, MT. Tim 6, menyampaikan tentang Menurunkan Kecemasan Melalui Art Therapy pada Korban Banjir Bandang dan Longsor di Desa Ketawaren Kabupaten Karo yang diketuai oleh Yunita, S.Pd., M.Psi., Kons, dengan anggota Eryanti Novita, M.Psi, Psikolog dan Raudha Anggraini Tarigan, SP., MP. Tim 7, menyampaikan tentang Post-disaster Trauma Healing to Reduce Stress pada Korban Banjir Bandang dan Longsor di Desa Ketawaren Kabupaten Karo yang diketuai oleh Laili Alfita, S.Psi, MM, M.Psi, Psikolog, dengan anggota Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog dan Ir. Azwana, M.P. Tim 8, menyampaikan tentang Penerapan Trauma Healing untuk Mengatasi Kecemasan pada Anak di Desa Ketawaren Kabupaten Karo yang diketuai oleh Naafesa, M.Psi., Psikologi, dengan anggota Erlina Sari Siregar, S.Psi,M.Psi,Psikolog dan Dr. Rudi Salam Sinaga, S.Sos, M.Si. Tim 9, menyampaikan tentang Penerapan Trauma Healing untuk Mengatasi Stres pada Korban Banjir Bandang dan Longsor di Desa Ketawaren Kabupaten Karo, yang diketuai oleh T. Nuranasmita, S.Psi., M.Psi, dengan anggota Zuhdi Budiman, S.Psi., M.Psi dan Indri Yanil Vajri, SP., MP.

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) ini adalah untuk menanggulangi tingkat kecemasan dan stress pada korban longsor dan banjir bandang (orangtua, remaja dan anak-anak) agar korban trauma dapat menjalani hidup tanpa perasaan takut dan dapat memikirkan hal yang positif saat mengingat kejadian traumatis tersebut.