Prajurit Puslatpur Marinir 3 Grati Sigap Evakuasi Korban Kapal Nelayan Tenggelam

Okebung

Dispen Kormar (Pasuruan). Segenap prajurit Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) dari Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 3 Grati dan Puslatsus menunjukkan respons cepat, sigap, dan tanggap dalam membantu proses evakuasi musibah kecelakaan laut yang terjadi di perairan Pantai Pasir Panjang, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, pada Senin (14/7/2025).

Musibah tersebut terjadi saat kapal nelayan dengan nama lambung Samudra, yang mengangkut 18 orang pemancing, satu nahkoda, dan satu Anak Buah Kapal (ABK), dihantam ombak besar ketika dalam perjalanan kembali dari tengah laut pada Minggu malam. Kapal tidak mampu menahan terjangan ombak dan akhirnya tenggelam di sekitar perairan Pasir Panjang.

Menerima laporan dari warga pesisir dan nelayan setempat, prajurit Puslatpurmar 3 Grati dan Puslatsus di bawah komando langsung Komandan Puslatpurmar 3 Grati Letkol Marinir Purboyo, M.Tr.Opsla., segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR). Operasi SAR ini dilaksanakan secara terpadu bersama unsur terkait, antara lain BPBD, Basarnas, Tagana, Polresta Pasuruan, dan Sat Polair Pasuruan.

“Begitu kami menerima informasi dari warga pesisir, kami langsung kerahkan personel untuk bergabung dalam proses evakuasi korban, karena ini sudah menjadi bagian dari tanggung jawab moral dan sosial TNI AL dalam membantu masyarakat,” ujar Letkol Marinir Purboyo di sela-sela kegiatan SAR di lokasi kejadian.

Hingga berita ini diturunkan, dua orang korban berhasil ditemukan dan telah dievakuasi ke daratan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara tiga korban lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan yang terus bekerja dengan semangat tinggi, dedikasi, dan koordinasi intensif.

Menindaklanjuti insiden ini, Komandan Komando Latih Marinir (Dankolatmar) Kolonel Marinir Dede Harsana, S.A.P., M.Han., memberikan arahan tegas agar seluruh satuan latihan di jajaran Kolatmar senantiasa siap siaga dan meningkatkan kepekaan terhadap kondisi wilayah sekitar, serta memperkuat sinergi dengan instansi sipil dalam upaya penanggulangan bencana kemanusiaan.

“Kehadiran TNI AL, khususnya prajurit Korps Marinir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, namun juga sebagai garda terdepan dalam misi-misi kemanusiaan. Saya tekankan, ini adalah bagian dari implementasi jiwa dan semangat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit,” ungkap Dankolatmar dalam pernyataan nya.

Upaya pencarian masih terus dilanjutkan, dengan harapan seluruh korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di wilayah perairan Indonesia, khususnya bagi para nelayan dan pengguna jasa laut.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan